Skip to main content

    Bangladesh: Kebutuhannya ada di sini dan sekarang

    MSF is a major provider of medical care in the Cox’s Bazar region. The Balukhali clinic is one of the nine operating medical centers and two standby multi-outbreak centers MSF runs in the camp.

    Doctors Without Borders/Médecins Sans Frontières (MSF) merupakan penyedia layanan medis utama di wilayah Cox’s Bazar. Klinik Balukhali adalah salah satu dari sembilan pusat layanan kesehatan yang beroperasi dan ada dua layanan siaga sebagai pusat penanganan multi-wabah yang dikelola Dokter Lintas Batas di kamp tersebut. © MSF/Jan Bohm

    Hanya satu bulan setelah kebakaran, Doctors Without Borders/Médecins Sans Frontières (MSF)  melanjutkan layanan medis penting di bangunan sementara. Kebijakan yang berlaku di kamp tersebut menganggap krisis ini hanya bersifat temporer, sehingga tidak ada bangunan permanen yang diperbolehkan untuk layanan medis, maupun untuk penghuni kamp. Dalam membangun kembali klinik tersebut, Doctors Without Borders bekerja keras untuk mendapatkan izin konstruksi bangunan semi permanen. Setelah dua tahun, izin ini akhirnya diberikan, dan pembangunan dimulai pada Januari 2023. Saat masyarakat di berbagai belahan dunia merayakan Natal, kami merayakan selesainya pembangunan klinik baru. Pada tanggal 21 Desember 2023, dua setengah tahun setelah kebakaran dahsyat tersebut, Doctors Without Borders menandai pembukaan kembali dengan sebuah upacara yang dihadiri oleh warga, staf, dan pihak berwenang.

    “Pasien melakukan perjalanan dari daerah yang jauh di kamp untuk mendapatkan perawatan berkualitas yang kami tawarkan,” kata Koordinator Dukungan Proyek Sarmin Akter yang telah bekerja di fasilitas tersebut sejak September 2017. “Kebakaran sangat berdampak pada kami dalam memberikan layanan. Meskipun demikian, pasien terus mengandalkan kami karena kepercayaan yang telah terbangun. Meskipun pembatasan pergerakan diberlakukan pada orang-orang, bahkan di dalam kamp, mereka memilih fasilitas kami dibandingkan alternatif yang lebih dekat dengan tempat penampungan mereka, berkat kepercayaan ini.”

    Klinik Doctors Without Borders di Balukhali menyediakan layanan rawat jalan yang fokus pada dua bidang utama: kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk perawatan bagi penyintas kekerasan seksual dan berbasis gender; serta layanan kesehatan mental, termasuk perawatan psikiatri, dan pengobatan epilepsi. Klinik ini juga berfungsi sebagai pusat vaksinasi; promosi kesehatan, air dan sanitasi; serta sebagai basis bagi tim urusan kemanusiaan kami yang bekerja di kamp-kamp terdekat, yang berupaya mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perhatian dan bantuan kemanusiaan. Misalnya, ketika pengungsi dilarang mengakses layanan kesehatan sekunder atau tidak diberikan akta kelahiran untuk bayinya.

    Sexual and reproductive healthcare team of the MSF Balukhali clinic.

    Tim kesehatan seksual dan reproduksi dari klinik Doctors Without Borders Balukhali. © MSF/Jan Bohm

    Kebijakan yang ada saat ini didasarkan pada asumsi bahwa warga Rohingya akan kembali ke Myanmar, sebuah prospek yang saat ini masih sulit dipahami, karena kondisi untuk kembalinya warga Rohingya secara aman dan bermartabat, di mana hak-hak mereka terjamin, tidak ada. Namun, kebutuhannya ada di sini dan sekarang.
    Antonino Caradonna, Kepala Misi

    “Tantangannya semakin besar, sementara dukungan donor internasional semakin berkurang. Sangat penting untuk memastikan krisis Rohingya tetap menjadi perhatian global untuk mengatasi kebutuhan mendesak dan semakin meningkat dari orang-orang Rohingya yang kita saksikan setiap hari, dan terus menuju ke arah yang sama, sampai kondisinya memungkinkan untuk kembali ke Myanmar. Tindakan yang berarti harus diambil untuk memfasilitasi warga Rohingya agar bisa mandiri dan hidup aman serta bermartabat,” ujar Kepala Misi Doctors Without Borders di Bangladesh, Antonino Caradonna.

    Sejak tahun 1978, distrik Cox’s Bazar telah melindungi pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan yang terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Gelombang kekerasan terbaru dan terbesar pada bulan Agustus 2017 yang mengakibatkan ratusan ribu orang melarikan diri melintasi perbatasan menuju Bangladesh. Bersama dengan para pengungsi yang terpaksa mengungsi akibat kekerasan sebelumnya, sekitar satu juta warga Rohingya kini hidup dalam kondisi yang semakin memprihatinkan.

    Doctors Without Borders merupakan penyedia layanan medis utama di wilayah Cox’s Bazar, yang mengoperasikan sembilan pusat layanan kesehatan dan dua layanan siaga sebagai pusat penanganan multi-wabah. Karena pencegahan penyakit lebih efisien dibandingkan menangani dampak wabah, Doctors Without Borders juga mengelola beberapa jaringan air dan menjalankan dua pabrik pengolahan limbah tinja. Antara Januari dan November 2023, tim Doctors Without Borders melayani 106.424 konsultasi darurat dan 610.208 konsultasi rawat jalan. Kegiatan promosi kesehatan telah menjangkau 718.176 individu. Setiap hari, tim medis Doctors Without Borders merawat sekitar 2.200 pasien.