Ukraina: Infrastruktur hancur, tak ada tempat aman
Rumah Sakit Mechnikov di Dnipro, salah satu fasilitas medis terbesar di Ukraina, rusak setelah serangan pada 25 Oktober. Ukraina, Oktober 2024. © MSF
Pada tanggal 25 Oktober, kawasan permukiman di kota Dnipro, Ukraina timur, diserang. Setidaknya 21 orang terluka, dan lima orang, termasuk seorang anak, kehilangan nyawa. Doctors Without Borders / Médecins Sans Frontières (MSF) mengecam serangan ini, yang juga mengakibatkan hancurnya sebuah rumah sakit.
“Doctors Without Borders mengutuk serangan Rusia ini di kawasan permukiman, termasuk rumah sakit tempat ambulans Doctors Without Borders merujuk pasien. Tim kami tetap berkomitmen untuk menyediakan bantuan di wilayah tersebut selama dibutuhkan,” kata Thomas Marchese, Koordinator Darurat Utama Doctors Without Borders di Ukraina.
Serangan terbaru ini merusak lebih dari 20 gedung apartemen. Di antara bangunan yang terkena dampak adalah Rumah Sakit Mechnikov di Dnipro, salah satu fasilitas medis terbesar di Ukraina, yang telah bekerja sama erat dengan MSF sejak 2022.Thomas Marchese, Kepala Koord. Darurat
Rumah sakit ini berfungsi sebagai jalur penyelamat bagi mereka yang sakit dan terluka dari pemukiman garis depan, di mana akses ke perawatan medis khusus sangat terbatas karena permusuhan yang sedang berlangsung. Pasien yang terluka parah dibawa ke sini dengan ambulans, dan keluarga yang mengungsi dari daerah rawan perang seperti Pokrovsk, Myrnohrad, Kurakhove juga datang ke sini untuk mendapatkan perawatan. Banyak pasien yang memerlukan perawatan mendesak dan rumit diangkut ke Dnipro, dengan tim ambulans Doctors Without Borders secara aktif mendukung pemindahan antar rumah sakit.
Rumah Sakit Mechnikov di Dnipro berfungsi sebagai jalur penyelamat yang vital bagi mereka yang sakit dan terluka dari masyarakat garis depan, di mana permusuhan yang sedang berlangsung telah sangat membatasi akses ke perawatan medis khusus. Ukraina, Oktober 2024. © MSF
Tim Doctors Without Borders melaporkan peningkatan permusuhan yang mengkhawatirkan di Ukraina, dengan wilayah sipil semakin menjadi sasaran tembakan. Tim Doctors Without Borders telah menyaksikan serangan di Selydove, Kherson, dan rumah sakit anak-anak Okhmatdyt. Orang-orang tidak merasa aman, bahkan di bangsal rumah sakit, sering kali terbangun oleh sirene peringatan akan adanya serangan yang akan segera terjadi. Jumlah warga Ukraina yang mengalami stres traumatis berat akibat hidup di tengah kehancuran yang terus-menerus bertambah setiap jam. Perawatan hampir mustahil dilakukan, karena jarang ada tempat yang aman di mana pasien dapat menerima perawatan yang stabil.
Di Ukraina timur, kami mengoperasikan klinik keliling yang menyediakan dukungan medis dan psikologis penting bagi orang-orang yang terkena dampak perang. Kami juga mendukung rumah sakit yang kewalahan oleh banyaknya korban. Selain itu, Doctors Without Borders mengoperasikan 18 ambulans di dekat garis depan, yang didedikasikan untuk evakuasi medis pasien yang terluka akibat perang. Pada tahun 2024, ambulans Doctors Without Borders mengangkut lebih dari 8.000 pasien, 60% di antaranya mengalami cedera akibat trauma kekerasan. Di antara mereka, tim memindahkan 136 pasien di bawah usia 18 tahun, termasuk 38 anak-anak yang memerlukan transportasi ICU. Pasien tertua berusia 98 tahun, sedangkan yang termuda baru berusia 3 hari.