Tentang E-Hub
E-Hub (Pusat Pengembangan Kapasitas Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat) bertujuan untuk mengembangkan kesempatan belajar bagi para petugas tanggap krisis kesehatan dan bencana
Proyek E-Hub, yang dikenal sebagai Pusat Pengembangan Kapasitas Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat, berfokus pada penyediaan kesempatan belajar bagi para petugas tanggap krisis kesehatan dan bencana. Tujuan utamanya adalah meningkatkan ketahanan masyarakat, kesiapsiagaan, serta kemampuan petugas untuk menangani keadaan darurat secara profesional di Indonesia.
Saat ini, kami aktif terlibat dalam empat bidang utama yang telah diidentifikasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Keempat bidang ini menunjukkan adanya kesenjangan di mana Dokter Lintas Batas / Médecins Sans Frontières (MSF) dapat berbagi keahlian kami, yaitu:
- Kedaruratan medis, termasuk pembentukan Tim Medis Darurat, manajemen insiden korban massal, dan penanganan wabah
- Dukungan kesehatan mental dan psikososial dalam konteks darurat serta konseling umum bagi populasi yang terdampak
- Manajemen data dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam situasi darurat, dengan keterampilan dasar hingga menengah
- Kesehatan lingkungan, dengan fokus pada kebersihan air dan sanitasi serta pengelolaan limbah di fasilitas kesehatan selama keadaan darurat
-
Pasokan dan Logistik untuk kesiapsiagaan dan tanggapan krisis kesehatan yang efektif.
Sasaran audiens program pelatihan ini adalah petugas tanggap darurat dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Puskesmas, Rumah Sakit Umum, universitas, LSM lokal, serta lembaga terkait lainnya yang bergerak di bidang kesiapsiagaan dan tanggap darurat di wilayah Jakarta, Banten, dan Aceh. Selain itu, staf Kemenkes, termasuk MSF (baik staf maupun mitra), serta pelaku kemanusiaan lainnya juga menjadi sasaran.
Tahun depan, kami akan memperluas cakupan geografis E-Hub ke dua provinsi tambahan yang telah disepakati dengan Kemenkes, yaitu Sulawesi Barat dan Maluku.
- Kedaruratan Medis
Bidang ini menawarkan pelatihan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dalam situasi bencana atau darurat. Di tengah ketidakpastian, inisiatif ini menjadi simbol kesiapan. Dengan panduan dari para ahli, simulasi langsung, dan skenario nyata, kami membekali individu, baik tenaga kesehatan maupun masyarakat umum, dengan keterampilan penyelamatan nyawa. Program komprehensif ini dirancang berdasarkan kebutuhan dan kesenjangan yang ada saat ini, untuk memastikan bahwa peserta siap bertindak cepat dan dengan percaya diri.
- Kesehatan Mental
Situasi bencana dan krisis tidak hanya memengaruhi aspek fisik, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, serta kesejahteraan emosional masyarakat terdampak. Stres akibat pengungsian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental dan fisik bagi korban bencana. Oleh karena itu, dalam situasi darurat, prioritas pada kesehatan mental dan dukungan psikososial sangat penting, serta harus diintegrasikan ke dalam rencana tanggap darurat.
- Manajemen Data
SIG dan manajemen data memainkan peran krusial dalam situasi darurat, seperti bencana atau wabah. Keduanya mampu memproses data lokasi secara cepat, mendukung para petugas untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat. Dengan memprioritaskan pelatihan SIG dan manajemen data dalam penanganan darurat, kami berupaya membekali para petugas dengan keterampilan dan pengetahuan yang dapat langsung berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa di situasi kritis.
- Kesehatan Lingkungan
Secara umum, tujuan bidang kesehatan lingkungan adalah melaksanakan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan petugas fasilitas pelayanan kesehatan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat yang berkualitas serta mencegah penyakit atau gangguan kesehatan akibat faktor risiko lingkungan, terutama saat tanggap darurat, serta mendukung pencapaian standar pelayanan minimal di tingkat kabupaten/kota.
- Suplai dan Logistik
Manajemen suplai dan logistik yang efektif sangat penting untuk kesiapsiagaan dan respons terhadap krisis kesehatan. Ini mencakup pengelolaan sumber daya strategis, pengadaan yang tepat waktu, dan distribusi suplai medis serta non-medis, diikuti dengan komunikasi yang efisien untuk pengiriman. Pengembangan kapasitas di bidang ini meliputi kesiapsiagaan, perencanaan respons, transportasi, pergudangan, latihan simulasi, dan kerangka kerja logistik yang kuat untuk mengelola permintaan yang meningkat selama krisis kesehatan.
Bidang E-Hub
Médecins Sans Frontières (MSF) dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terlibat dalam inisiatif E-Hub, Proyek ini membentuk Pusat Pengembangan Kapasitas untuk meningkatkan keterampilan para petugas tanggap krisis kesehatan dan bencana. Tujuannya adalah agar mereka dapat menangani keadaan darurat secara efektif dan profesional. Pada tahun 2023, kami memperkenalkan program pelatihan di empat bidang berbeda melalui inisiatif ini.
Wilayah kerja saat ini
Provinsi Aceh, terletak di ujung utara Sumatra, Indonesia, dengan ibu kotanya di Banda Aceh, dihuni sekitar 5 juta orang. Dikenal dengan sejarah yang kaya, Aceh pernah menjadi kesultanan yang kuat di Asia Tenggara dan salah satu wilayah terakhir yang dijajah Belanda. Provinsi ini memiliki keunikan tersendiri berkat ketaatannya yang tinggi terhadap hukum Islam (Syariah) serta budaya yang sangat dipengaruhi oleh tradisi Islam. Perekonomian Aceh didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, terutama minyak dan gas, serta sektor pertanian dan perikanan. Meskipun demikian, daerah ini masih rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap risiko-risiko tersebut.
Provinsi Banten, yang terletak di barat Jawa, Indonesia, merupakan wilayah yang mengharmoniskan tradisi dan kemajuan. Sebagai rumah bagi kota-kota yang berkembang pesat seperti Tangerang dan Serang, provinsi ini berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan populasi lebih dari 11 juta jiwa, Banten menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerentanan tinggi terhadap bencana alam seperti banjir dan bahaya pesisir akibat lokasinya yang berada di tepi laut.
Daerah Khusus Jakarta (DKJ) adalah kota terbesar dan terpadat di Indonesia, yang memadukan modernitas dengan warisan budaya. Sebagai pusat ekonomi dan budaya, kota yang dinamis ini mencerminkan detak jantung kemajuan bangsa sekaligus menghargai akar sejarahnya. Pemberlakuan UU No. 2/2024 menandai perubahan signifikan bagi Jakarta, yang bertransisi dari ibu kota Indonesia menjadi Daerah Khusus yang fokus pada kegiatan ekonomi dan perdagangan. Undang-undang ini mulai berlaku pada 25 April 2024, setelah pemindahan ibu kota ke Nusantara, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Ibu Kota Negara 2023.