Skip to main content

    Mari kita berdiri bersama dan mengadvokasi hak asasi manusia Rohingya.

    Bergabunglah bersama kami membagikan video animasi pemenang penghargaan Doctors Without Borders yang menggambarkan perjalanan mendalam keberanian dan harapan yang dilakukan oleh etnis Rohingya. Film ini mengungkap pengembaraan mencekam para pengungsi Rohingya, menggambarkan kenyataan mengerikan yang mereka hadapi dalam upaya mencari keselamatan.

    Terinspirasi oleh cobaan nyata Muhib, seorang Rohingya pemberani yang mengarungi perjalanan laut yang berbahaya ke Malaysia, melarikan diri dari kekacauan di Myanmar, film ini memberikan gambaran yang jelas tentang ketahanan dan pengorbanan. Muhib menghabiskan lebih dari dua minggu terapung di Laut Andaman, berbagi perahu nelayan yang penuh sesak dengan laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang putus asa. Tragisnya, 27 penumpang meninggal dan jenazah mereka dilarungkan ke laut dalam kondisi yang buruk.

    Melalui rangkaian mimpi yang menggugah dan kilas balik yang mengharukan, 'Lost at Sea' membawa Anda ke dalam kenangan Muhib, khususnya lagu dari ibunya di Myanmar. Film ini secara indah menggambarkan pengorbanan pribadi yang mendalam dan semangat ketangguhan yang tak tergoyahkan yang menggambarkan penderitaan para pengungsi Rohingya.

    Bagikan perjalanan emosional ini dengan keluarga dan teman-teman Anda, tingkatkan kesadaran dan empati bagi mereka yang mengalami pengalaman yang menyayat hati tersebut.

    Mari Beraksi untuk Rohingya

    Hampir tujuh tahun sejak eksodus massal warga Rohingya, mereka masih belum memiliki kewarganegaraan, dengan pilihan atau hak yang sangat terbatas di negara mana pun mereka mencari perlindungan. Anda dapat membantu dengan melakukan aksi untuk Rohingya.

    Sungguh tragis bahwa banyak negara di sepanjang Laut Andaman kini menutup perbatasannya bagi kapal-kapal Rohingya. Ketika para pengungsi ini diperbolehkan turun dari kapalnya, mereka langsung ditahan dan dihukum sesuai dengan hukum setempat.

    Tidak adanya pendaratan yang aman dan kriminalisasi terhadap orang-orang yang mencari perlindungan, memaksa semakin banyak orang mempertaruhkan nyawa mereka dan melakukan perjalanan berbahaya melintasi laut Andaman – dengan dampak yang sangat menghancurkan.

    Laporan terbaru dari UNHCR, Badan Pengungsi PBB, mengungkapkan “peningkatan jumlah pengungsi Rohingya yang putus asa yang dilaporkan meninggal atau hilang” dalam perjalanan perahu serupa selama tahun 2023.

    “569 orang Rohingya dilaporkan tewas atau hilang tahun lalu di perairan Asia Tenggara, dan hampir 4.500 orang melakukan perjalanan laut yang mematikan – peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.”

    Mari Bersuara

    Kami sangat membutuhkan Anda untuk menulis surat kepada anggota parlemen Anda dan meminta mereka untuk melindungi hak-hak pengungsi dan pencari suaka Rohingya dan menyuarakan penolakan mereka terhadap kebijakan dan undang-undang migrasi yang keras dan tidak manusiawi. 

    Menggunakan suara Anda akan membawa dampak yang lebih besar. Berikut yang bisa dilakukan:

    • Menuntut pemerintah untuk segera menghentikan rencana kejam mereka untuk memulangkan laki-laki, perempuan dan anak-anak ke Myanmar. Hal ini akan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan yang sangat besar, seperti yang dialami oleh tim Doctors Without Borders di tempat lain di dunia, dan melemahkan semangat Konvensi Pengungsi. Setiap pemulangan warga Rohingya harus dilakukan secara sukarela, aman dan bermartabat.
    • Tanyakan kepada pemerintah analisis apa yang telah dilakukan untuk menilai apakah laki-laki, perempuan dan anak-anak akan berisiko melukai diri sendiri, bunuh diri atau tekanan mental sebagai akibat langsung dari dimasukkan ke pusat penahanan, atau dipulangkan secara paksa.
    • Mintalah pemerintah Anda untuk membuka perbatasan mereka bagi kapal-kapal pengungsi dan mengizinkan pendaratan yang aman tanpa penahanan.
    • Menyerukan perlakuan yang manusiawi dan bermartabat terhadap etnis Rohingya dan memberi mereka akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau serta pendidikan formal dan pekerjaan.

    Berikan wadah untuk Rohingya

    Anda juga dapat membantu dengan menyediakan wadah agar etnis Rohingya dapat didengarkan.

    Selenggarakan webinar atau sesi berbagi, dengarkan kisah dan kesaksian orang Rohingya, ketahui dan pahami situasi, sejarah, dan budaya mereka. Dengan melakukan ini, Anda akan memahami bahwa mereka juga adalah ayah, ibu, putra, putri, sahabat, orang-orang seperti Anda yang hanya ingin mengukir kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan anak-anaknya.

    Kami punya tempat berlindung, tapi selain itu, kami tidak punya banyak tempat untuk anak-anak kami. Kami bergantung pada bantuan makanan dan khawatir tentang makanan apa yang harus diberikan kepada mereka dan apakah itu cukup. Kami khawatir tentang cara memberi pakaian kepada mereka dan cara mendidik mereka. Saya tidak dapat menyediakan apa yang mereka butuhkan karena saya tidak punya uang. Terkadang saya makan lebih sedikit dari yang seharusnya karena dalam hati, saya ingin menjual makanan tambahan untuk membelikan anak saya sesuatu. Beginilah cara kami hidup – setengah diberi makan
    Tayeba Begum, ibu enam anak
    Give Me Hope Richard Swarbrick

    Rohingya butuh dukunganmu

    Di Myanmar, Bangladesh, dan Malaysia, Doctors Without Borders bekerja untuk mendukung perawatan kesehatan dasar bagi Rohingya, termasuk kesehatan mental, kesehatan reproduksi seksual, dan dukungan bagi penyintas kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender.

    Dengan menyeruakan tentang Rohinya, harapannya dukungan untuk Rohingya semakin tinggi dan mudahan ada jalan keluar dari masalah yang tak tampak solusinya ini.