Pendaratan kapal Rohingya yang aman untuk cegah hilangnya nyawa
Doctors Without Borders / Médecins Sans Frontières (MSF) mengetahui ada satu atau lebih kapal yang membawa sekitar 160 pengungsi, kemungkinan besar orang Rohingya, mengambang di laut dekat perairan Malaysia. Beberapa orang di kapal dilaporkan meninggal karena kekurangan makanan atau air. Sementara MSF tidak memiliki informasi tentang kebutuhan kesehatan khusus orang-orang di atas kapal, kemungkinan besar penyediaan bantuan medis untuk menyelamatkan jiwa akan diperlukan karena kematian telah dilaporkan.
Doctors Without Borders mengimbau Pemerintah Malaysia yang baru untuk segera mengizinkan pendaratan yang aman bagi para pengungsi yang menderita akibat krisis kemanusiaan regional dan melarikan diri untuk mencari keselamatan. Saat turun, perlindungan pengungsi, serta akses ke perawatan kesehatan dan layanan pendukung lainnya harus dijamin.
Pendaratan yang aman mencegah hilangnya nyawa Rohingya yang sudah menderita akibat kumulatif dari trauma, konflik dan diskriminasi akibat penolakan kewarganegaraan di Myanmar selama beberapa dekade. Selain itu, Rohingya menjadi sasaran kekerasan yang menargetkan mereka di Myanmar dan di negara suaka lainnya.
Doctors Without Borders juga menyerukan kepada pemerintah di kawasan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Rohingya, mengintensifkan upaya untuk mengatasi krisis pengungsi di asalnya sehingga Rohingya tidak perlu mempertaruhkan nyawanya untuk mencari perlindungan di tempat lain. Sementara itu, orang-orang Rohingya dan pengungsi lainnya harus dibiarkan hidup dengan aman dan bermartabat di negara-negara suaka, termasuk Malaysia, hingga krisis ini terselesaikan.
Seruan Malaysia untuk bertindak atas krisis di Myanmar sangat konstruktif dan sangat dibutuhkan. Sebagai MSF, kami hadir di Myanmar dan menyaksikan penganiayaan lanjutan terhadap Rohingya masih di Rakhine. Ini adalah akar penyebab krisis dan sampai ditangani, orang harus dapat mencari perlindungan di Malaysia dan negara-negara lain di kawasan ini. MSF siap mendukung Pemerintah Malaysia dengan pendaratan yang aman dan akses ke perawatan kesehatan.Dirk van der Tak, kepala misi