Sudan: "Fasilitas kesehatan kehabisan persediaan"

Semua rumah sakit lain di kota harus ditutup karena kedekatannya dengan pertempuran, atau ketidakmampuan staf untuk menjangkau mereka karena intensitas konflik. Ahli bedah dari rumah sakit tersebut kini telah datang ke Rumah Sakit Selatan dan telah mampu melakukan sejumlah operasi bedah. Namun, mereka dengan cepat kehabisan persediaan. Kami dapat mencapai rumah sakit untuk mengisinya kembali pada hari Selasa, ketika ada jeda dalam pertempuran, tetapi jika kami tidak dapat mendapatkan lebih banyak persediaan ke Darfur – dan jika kami terus menerima begitu banyak orang yang terluka – persediaan medis hanya cukup untuk bertahan tiga minggu lagi."

Fasilitas kesehatan kehabisan persediaan dan staf tidak dapat bekerja

"Saat ini, di dalam Sudan, tidak ada yang bisa bergerak. Bandara di seluruh negeri semuanya telah ditutup sejak pertempuran dimulai dan ada pertempuran di jalanan, jadi kami tidak bisa mendapatkan lebih banyak pasokan ke Darfur Utara - atau ke negara itu. Chad telah menutupnya perbatasan. Jadi jika situasi tidak berubah dan akses kemanusiaan tidak diberikan, akan ada korban jiwa yang lebih besar lagi."

Seperti yang terjadi, dua ruang operasi yang telah didirikan tidak dapat mengatasi masuknya pasien trauma dan obgyn darurat tanpa henti. Di bangsal bersalin, saat ini ada dua perempuan di setiap tempat tidur. Sebelumnya, rumah sakit tetangga melakukan semua operasi caesar darurat – biasanya sekitar tiga sampai lima kali per hari – dan dengan lebih dari 30 persalinan normal dalam periode 24 jam. Sekarang, semua ini terjadi di Rumah Sakit Selatan pada saat yang sama dengan ahli bedah trauma sedang bekerja.

Kami baru saja mendengar bahwa tadi malam, Rumah Sakit Anak tempat kami biasa merujuk neonatus dijarah habis, yang berarti kami sekarang tidak punya tempat untuk merujuk bayi baru lahir yang mengalami sepsis – atau mereka yang lahir prematur. Tidak ada inkubator di Rumah Sakit Selatan, yang akan mempersulit kelangsungan hidup anak-anak tersebut. Tim saat ini kewalahan. Mereka telah bekerja sepanjang waktu. Kami sedang menjajaki opsi untuk membawa perbekalan dan ahli bedah trauma berpengalaman ke negara tersebut untuk memberikan dukungan ketika situasinya memungkinkan, tetapi – seperti halnya pasokan medis – saat ini, hal ini tidak memungkinkan.

Sangat penting bahwa kami dapat memperoleh akses ke semua fasilitas kesehatan di seluruh negeri. Pada saat ini, inilah yang akan menyelamatkan nyawa orang. Fasilitas kesehatan kehabisan persediaan dan staf tidak dapat bekerja. Pekerja kesehatan, pekerja bantuan, dan pekerja penyelamat semuanya menjadi tidak bisa bergerak karena pertempuran dan akibatnya orang-orang sekarat. Akses adalah apa yang akan mengubah ini. Itu, dan jaminan dari pihak yang bertikai bahwa mereka akan menyelamatkan nyawa warga sipil."