Di wilayah Asia Pasifik, kita terbiasa dengan musim panas yang menyengat dan lembab, diikuti musim penghujan yang ditandai dengan hujan dan angin. Namun, tahun-tahun belakangan ini menunjukkan adanya perubahan-perubahan drastis. Pada 2024, gelombang panas melanda Asia Tenggara, dan musim penghujan diperkirakan jauh lebih basah akibat fenomena La Niña.
Apa itu La Niña?
El Niño dan La Niña adalah fase hangat dan dingin dari pola iklim yang berulang di seluruh Pasifik tropis—El Niño-Southern Oscillation, atau disingkat “ENSO”. (sumber: Climate.gov) Polanya berubah secara tidak teratur, menyebabkan perubahan suhu permukaan laut yang dapat diprediksi dan mempengaruhi pola angin dan curah hujan. Perubahan ini mempengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Topan Rai menghantam Filipina pada Desember 2021. © Chenery Lim/MSF
Kedua peristiwa tersebut bermula di Samudra Pasifik, namun dalam banyak hal, keduanya bertolak belakang. La Niña menyebabkan air di Pasifik bagian timur lebih dingin dari biasanya. Di wilayah yang sama, El Niño dapat menyebabkan air menjadi lebih hangat dari biasanya. Jadi, daerah-daerah yang dilanda kekeringan pada tahun-tahun La Niña bisa mendapatkan banyak hujan pada tahun-tahun El Niño.
Pada tahun La Niña, angin di atas Samudera Pasifik jauh lebih kuat dari biasanya. Angin sangat kencang saat La Niña terjadi, sehingga mendorong banyak air laut hangat ke arah barat menuju Indonesia. Artinya, banyak air dingin yang naik ke permukaan di dekat Amerika Selatan.
Apa yang terjadi selama La Niña?
Meskipun curah hujan dan banjir bukanlah hal yang aneh di kawasan Asia Pasifik, La Nina membawa curah hujan lebih besar dari biasanya, yang dapat memicu banjir dan tanah longsor di banyak negara.
La Niña ditandai dengan tekanan udara yang lebih rendah dari normal di Pasifik bagian barat. Zona bertekanan rendah ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan. Curah hujan yang terkait dengan monsun musim panas di Asia Tenggara cenderung lebih tinggi dari biasanya, terutama di barat laut India dan Bangladesh.
Atas: Masyarakat terpencil semakin sulit dijangkau setelah Topan Mocha. Myanmar, 2023. © MSF
La Niña yang kuat dikaitkan dengan bencana banjir di Australia utara. La Niña pada 2010 berkorelasi dengan salah satu banjir terburuk dalam sejarah Queensland, Australia. Lebih dari 10.000 orang terpaksa mengungsi, dan kerusakan akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai lebih dari dua miliar dolar. (sumber: National Geographic)
Di Filipina, Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) telah memperingatkan kondisi curah hujan di atas normal yang dapat membawa dampak buruk seperti banjir dan tanah longsor.
Atas: Pondok terendam air hujan di sebuah desa dekat Khipro, Sanghar, provinsi Sindh. Pakistan, November 2022. © Asim Hafeez untuk MSF
Dengan meningkatnya curah hujan dan memburuknya banjir, risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti diare, malaria, demam berdarah, dan banyak lagi, meningkat.
- Aman dari banjir
Apakah Anda tinggal di lokasi rawan banjir?
- Di tempat-tempat tertentu, banjir bandang dapat terjadi dengan atau tanpa tanda-tanda peringatan yang biasanya berupa awan hujan atau hujan deras. Cari tahu jika ada kemungkinan banjir bandang di daerah Anda. Segera pindah ke tempat yang lebih tinggi jika mungkin terjadi banjir bandang. JANGAN menunggu perintah untuk bergerak.
- Hati-hati dengan sungai-sungai, saluran-saluran drainase, dan lokasi lain yang rentan terhadap banjir tak terduga.
- Pakai sepatu yang kokoh untuk menghindari luka atau cedera lainnya pada kaki.
- Jangan menerjang air yang bergerak. Bahkan air setinggi enam inci yang mengalir deras dapat menjatuhkan seseorang. Jika Anda harus menyeberangi air, menyeberanglah di tempat yang airnya tidak bergerak. Periksa kestabilan tanah di depan Anda dengan tongkat. Ingat: Air banjir juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti leptospirosis, atau racun dari bahan kimia.
- Jangan berkendara di wilayah-wilayah banjir. Sebuah mobil kecil dapat dihanyutkan bahkan oleh air sedalam satu kaki.
- Aman saat badai
Badai tropis, siklon atau topan dapat menyebabkan hujan lebat dan angin kencang, yang dapat berbahaya dan menyebabkan cedera dalam berbagai cara. Banyak cedera yang disebabkan oleh benda jatuh atau terbang (seperti TV, lampu-lampu, kaca-kaca, atau rak-rak buku), atau terbentur ke tanah.
- Jika Anda berada dalam ruangan: Selama badai terjadi, menjauhlah dari kaca, benda-benda gantung, rak-rak buku, lemari dinding, atau perabotan besar lainnya yang dapat terjatuh. Waspadai benda jatuh seperti lampu, hiasan dinding, rak tinggi, dan lemari dengan pintu yang dapat terayun terbuka.
- Jika Anda berada di luar: Waspadai bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi, seperti retakan pada trotoar, tiang listrik dan kabel yang roboh, naiknya permukaan air, jembatan layang roboh, jembatan runtuh atau tanah longsor.
- Jika Anda perlu berkendara ke mana pun, berhati-hatilah karena jalan, jembatan, dan terowongan mungkin mengalami kerusakan serius. Ada juga risiko tanah longsor dan longsoran lumpur.
- Siapkan perlengkapan darurat
Bagaimana Anda bisa aman?
Hujan deras, angin kencang dan banjir diperkirakan terjadi setiap musim hujan. Apa yang dapat Anda lakukan agar aman?
Perubahan iklim mengancam kesehatan masyarakat, khususnya kelompok rentan. Tim kami membantu mereka yang terkena dampak. Dukung misi kami.