Filipina: Doctors Without Borders meluncurkan intervensi di pulau-pulau yang terkena dampak Topan Rai
Kepulauan Dinagat setelah Topan Rai (Odette) melanda wilayah tersebut pada Desember 2021. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
Manila 18 Januari 2022 – Tim darurat Doctors Without Borders / Médecins Sans Frontires (MSF) mulai memberikan bantuan medis dan kemanusiaan kepada masyarakat pulau-pulau terpencil seperti Dinagat, Siargao dan lainnya. Mereka terdampak paling parah oleh Topan Rai (warga setempat mengenalnya Topan Odette), yang menghantam Filipina pada Desember 2021 dan memakan ratusan korban jiwa.
Setelah asesmen yang dilakukan antara Desember dan awal Januari, kami akan mengerahkan tim minggu ini di wilayah terdampak tersebut, yang memiliki perkiraan populasi gabungan lebih dari 240.000 orang. Bekerja sama dengan respons dari pihak berwenang Filipina, kami berfokus pada mendukung fasilitas kesehatan, menjalankan klinik keliling di daerah terpencil, memfasilitasi rujukan pasien kritis, mendistribusikan barang-barang bantuan dan menyumbangkan perlengkapan medis penting.
Topan telah sangat berdampak terhadap kehidupan puluhan ribu orang di pulau-pulau ini. Banyak yang kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka, dan berjuang untuk mengakses layanan kesehatan dan air minum bersih. Sangat penting untuk membuat layanan dasar segera tersedia kembali untuk menghindari penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.Chenery Ann Lim, koord. medis darurat
Respons Doctors Without Borders
Dinagat
Di provinsi pulau Dinagat, sekitar 30.000 rumah dan sebagian besar infrastruktur lokal hancur akibat topan. Sebelumnya hanya ada satu dokter medis yang merawat 36.000 orang di Basilisa. Selain itu, tiga ambulans laut yang mengangkut pasien yang membutuhkan perawatan khusus di luar pulau rusak atau terkena dampak selama topan.
Selama asesmen, kami melihat pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas, diare akut dan hipertensi. Di satu kota, beberapa orang menderita luka akibat gigitan anjing liar.
Tim kami akan mendukung petugas kesehatan setempat dan mengerahkan staf ke Rumah Sakit Distrik Dinagat dan unit kesehatan Basilisa dan San Jose, yang rusak parah dan perlu direhabilitasi. Kami akan merujuk pasien yang membutuhkan perawatan tambahan dengan mendukung sistem ambulans laut.
Seorang anggota tim asesmen Doctors Without Borders melakukan survei kerusakan di Brgy. Navarro, Tubajon, Kepulauan Dinagat. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
RSUD Dinagat rusak. Provinsi Kepulauan Dinagat adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda Topan Rai (Odette), yang melanda Filipina pada Desember 2021. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
RSUD Dinagat rusak. Provinsi Kepulauan Dinagat adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda Topan Rai (Odette), yang melanda Filipina pada Desember 2021. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
Kotamadya Cagdianao di provinsi Kepulauan Dinagat adalah salah satu yang paling parah diterjang Topan Rai (Odette), yang melanda Filipina pada Desember 2021. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
Siargao dan daerah terpencil
Di Pulau Siargao, Provinsi Surigao del Norte, berbagai fasilitas kesehatan rusak. Kami akan memberikan pertolongan pertama psikologis dan perawatan kesehatan mental kepada warga yang terdampak, serta dukungan rujukan.
Kami juga akan menjalankan klinik keliling di daerah-daerah yang hingga sekarang baru menerima sedikit bantuan atau bahkan belum sama sekali. Ini termasuk beberapa pulau terpencil di Kota Surigao. Dukungan kesehatan mental akan menjadi komponen utama dari respons kami.
Pasokan air bersih saat ini menjadi perhatian besar meskipun ketersediaan air di daerah itu melimpah. Kapasitas penyimpanan dan jaringan air telah sangat terpengaruh setelah topan, dan pihak berwenang telah mengaitkan beberapa kematian dengan gastroenteritis akut dan leptospirosis, infeksi bakteri yang biasanya terjadi setelah banjir atau mengarungi air yang terkontaminasi.
Sebagai respons, kami akan pula mendistribusikan kit kebersihan dan menyediakan kegiatan air dan sanitasi untuk meningkatkan akses air minum bersih di semua wilayah tanggap darurat kami.
Talisay, Kota Surigao. Topan Rai adalah badai terkuat yang melanda Filipina pada tahun 2021, berdampak terhadap 11 wilayah dan 38 provinsi, menyebabkan sekitar 407 orang tewas dan 1.147 terluka. Filipina, 2022. © MSF/Chenery Lim
Topan Rai adalah badai terkuat yang melanda Filipina pada tahun 2021, berdampak terhadap 11 wilayah dan 38 provinsi, menyebabkan sedikitnya 405 orang tewas, 65 hilang dan 1.261 terluka, menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.
Doctors Without Borders telah memberikan dukungan di Filipina sejak tahun 1984, terutama dalam merespons keadaan darurat dan bencana alam. Pada tahun 2013, Doctors Without Borders adalah salah satu responden pertama setelah Topan Haiyan. Pada tahun 2017, kami memberikan dukungan kepada para pengungsi internal setelah pengepungan Kota Marawi.
Kami juga menjalankan dua proyek tetap di Filipina: proyek tuberkulosis di Tondo, Manila, dan di Marawi dan Lanao del Sur kami menyediakan perawatan kesehatan mental dan mengobati penyakit tidak menular.