Skip to main content

    Indonesia: Pelatihan Kesiapsiagaan Darurat MSF untuk Tenaga Kesehatan di Provinsi Aceh

    E-Hub in Aceh (1)

    Fasilitator Kesehatan Mental dan Dukungan Psikososial (MHPSS) membahas dampak bencana terhadap kesejahteraan mental. © A Putera Pratama Mangewa/MSF

    Médecins Sans Frontières (MSF) terus berkomitmen di Indonesia dengan berkolaborasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melaksanakan proyek Emergency Hub (E-Hub) untuk Peningkatan Kapasitas. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan peluang pendidikan bagi responden krisis kesehatan dan bencana, sehingga meningkatkan kapasitas mereka untuk memberikan respons berkualitas tinggi. Ketika diluncurkan pada tahun 2023, pelatihan E-Hub mencakup DKI Jakarta dan Banten. Tetapi sekarang dari tahun 2024 hingga 2026, MSF telah merencanakan untuk memberikan pelatihan juga di Aceh, Sulawesi Barat, dan Maluku. Provinsi-provinsi ini dipilih berdasarkan indeks prioritas Indonesia untuk daerah rawan bencana dengan kapasitas sumber daya manusia yang terbatas dalam respons krisis kesehatan. 

     

    Kolaborasi untuk Ketangguhan 

    Kementerian Kesehatan saat ini sedang melaksanakan inisiatif transformasi kesehatan, dengan salah satu pilarnya adalah sistem kesehatan yang tangguh. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem kesehatan yang kuat yang mampu mengurangi, mempersiapkan, dan merespons keadaan darurat kesehatan baik di tingkat nasional maupun regional.   

    Salah satu target strategis dalam sistem manajemen bencana adalah mengurangi risiko bencana dengan meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk mencapai hal ini, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Tenaga Cadangan Kesehatan, yang mencakup pelatihan tenaga medis, kesehatan, dan non-kesehatan agar siap sebelum krisis kesehatan terjadi. Individu yang terlatih ini kemudian dapat dimobilisasi secara efektif.   

    MSF Indonesia, melalui Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, sedang meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dari tingkat provinsi dan kabupaten untuk merespons bencana secara efektif. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan tenaga kesehatan dalam merespons krisis kesehatan dengan cepat, tepat, dan efektif, sehingga mengurangi angka kematian dan kesakitan. Pada akhirnya, pelaksanaan kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung transformasi kesehatan serta meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat ketahanan kesehatan. 

    Kegiatan MSF di Aceh  

    Pada bulan Juni 2024, tim MSF Indonesia melaksanakan dua gelombang pelatihan dasar di Provinsi Aceh dengan dukungan dari Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan. Dua gelombang pelatihan Peningkatan Kapasitas E-Hub ini berhasil dilaksanakan di Kota Banda Aceh, mencakup empat keterampilan darurat krisis kesehatan yang sebelumnya diterapkan di Banten dan DKI Jakarta, termasuk pelatihan dalam domain Layanan Darurat Medis, Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial, Kesehatan Lingkungan, dan Sistem Informasi Geografis (GIS) Dasar serta Manajemen Data dalam keadaan darurat. Sesi pelatihan diadakan dalam bentuk delapan kelas di empat tempat terpisah untuk menampung semua peserta, yang diikuti oleh 235 peserta dari 17 kabupaten/kota selama tiga hari di setiap gelombang.   

    MSF menyampaikan pelatihan dengan baik melalui pelatih internal dan fasilitator eksternal dari berbagai organisasi, termasuk Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat Kesehatan Jiwa, dan Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Pusat Krisis Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, divisi Kesehatan Mental dan Lingkungan, Ikatan Dokter Indonesia, Palang Merah Indonesia, dan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) dari cabang Aceh. Selain itu, fasilitator daring dari Rumah Sakit MSF di Kutupalong, Bangladesh, mendemonstrasikan manajemen limbah di fasilitas kesehatan. Pelatihan ini menggunakan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, diskusi kelompok, brainstorming, bermain peran, demonstrasi, dan simulasi, memastikan partisipasi aktif dari semua peserta. 

    Data Management E-Hub

    Peserta menggabungkan peta dasar dengan data kelembagaan untuk menciptakan visualisasi yang mendalam, mengungkap distribusi informasi utama untuk pengawasan penyakit yang komprehensif. © Rizki Aulianisa/MSF

    Umpan balik peserta 

    Azri, perawat di Bagian Layanan Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Umum Cut Meutia di Kabupaten Aceh Utara, berpartisipasi dalam pelatihan E-Hub MHPSS (Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial).   

    "Meskipun saya bekerja di layanan kesehatan jiwa setiap hari, pengetahuan tentang MHPSS adalah hal baru bagi saya. Dengan peserta dari kantor kesehatan dan klinik yang terdampak bencana, kami mungkin dapat membentuk tim antar daerah di masa depan. Kesan saya terhadap pelatihan ini sangat positif. Para instruktur sangat antusias, dan materi mudah dipahami serta relevan. Saya menghargai keseimbangan antara teori dan praktik yang diberikan."   

    Dia berharap sesi pelatihan seperti ini dapat diadakan lebih sering. Meskipun mereka diharapkan untuk berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan mereka setelah pelatihan, mengingat Aceh rentan terhadap bencana, sangat penting untuk terus menyelenggarakan pelatihan yang berharga ini. 

    E-Hub mental health

    Peserta memaparkan hasil Rencana Tindak Lanjut mereka, yang memperlihatkan sistem rujukan di wilayah masing-masing. Paparan ini menyoroti komitmen mereka untuk meningkatkan koordinasi dan aksesibilitas layanan kesehatan, memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang tepat waktu dan efisien selama keadaan darurat. Kegiatan ini mendorong pertukaran ide inovatif dan praktik terbaik, yang bertujuan untuk memperkuat jaringan layanan kesehatan dan strategi respons. © Rizki Aulianisa/MSF

    Sementara itu, peserta lainnya, Dr. Maya Safina dari Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) di Banda Aceh, yang berpartisipasi dalam pelatihan Layanan Kesehatan Darurat E-Hub, berkomentar, "Pengalaman ini sungguh luar biasa. Ini adalah pertama kalinya saya menerima tambahan pengetahuan dalam tanggap darurat dan triase bencana. Keterampilan medis kami di BKK tidak sama dengan di rumah sakit biasa, dan pelatihan ini telah membantu kami lebih siap menghadapi situasi darurat."   

    Sesi-sesi tersebut sangat bermanfaat bagi para peserta, memberikan mereka pengetahuan berharga dan keterampilan yang penting untuk merespons krisis kesehatan secara efektif. 
    Categories