Irak: Memberikan perawatan pasca operasi di Bagdad bagi pasien yang membutuhkan
Seorang pasien remaja menerima fisioterapi di BMRC Doctors Without Borders. Kadhim terluka pada 27 Oktober ketika tabung gas air mata menghantam kakinya selama protes di Bagdad. Irak, 2019. © Nabil Salih/MSF
“Karena konteks kekerasan telah berubah sejak pembukaan BMRC pada tahun 2017 dan sekarang hanya 17% dari pasien kami yang merupakan kasus terkait kekerasan, untuk mendesentralisasikan perawatan pasca operasi yang kami sediakan di tingkat departemen rawat inap ke rumah sakit pemerintah adalah langkah logis berikutnya”, kata Hani Almalihi, Kepala Misi di Bagdad.
Bagian rawat inap (inpatient department/IDP) di BMRC ditutup. Bagian rawat jalan di BMRC tetap menawarkan layanan medis gratis seperti fisioterapi, asuhan keperawatan, dan konsultasi kesehatan mental kepada pasien. Dan bekerja sama dengan Rumah Sakit Ortopedi Kota Medis di Bagdad, desentralisasi telah dimulai.
Kami melakukan pelatihan dan diskusi dengan staf rumah sakit tentang pentingnya fisioterapi dalam perawatan pasca operasi. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman kami, juga memastikan proses peningkatan kapasitas dengan staf Kementerian Kesehatan dalam menangani model perawatan ini, kami akan menjangkau lebih banyak pasien secara signifikan.Hani Almalihi, kepala misi
Selain itu, Doctors without Borders telah melakukan presentasi pendahuluan tentang "Rehabilitasi dini setelah operasi ortopedi" di rumah sakit umum di Bagdad, termasuk Al-Wasiti, Al-Kindi dan Alkarkh. “Presentasi Pendahuluan ini merupakan ajakan untuk kolaborasi di masa depan antara BMRC dan rumah sakit umum untuk mendukung rehabilitasi dini pasca operasi sebagai model perawatan”, jelas Hani Almalihi.
Organisasi menyoroti bagaimana rehabilitasi awal pasca operasi sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Selanjutnya, para ahli menekankan keuntungan memperluas model perawatan ke pendekatan multidisiplin yang melibatkan fisioterapi, asuhan keperawatan dan kesehatan mental.
Kegiatan Pusat Rehabilitasi Medis Bagdad dalam angka sejak 2017
Doctors Without Borders membuka proyek Pusat Rehabilitasi Medis Baghdad (BMRC) pada Agustus 2017 untuk memberikan perawatan bagi korban kekerasan yang membutuhkan rehabilitasi fisik dan mental. Karena jumlah pasien yang terkena dampak kekerasan secara bertahap berkurang dengan berkurangnya peristiwa kekerasan di Irak, kriteria penerimaan diperluas untuk memasukkan orang yang terluka dalam kecelakaan lalu lintas. Tim di BMRC memberikan layanan perawatan pasca operasi komprehensif awal kepada orang-orang yang terluka di ekstremitas atas dan bawah, termasuk perawatan medis, perawatan, fisioterapi dan perawatan kesehatan mental, serta perawatan untuk orang yang terkena infeksi resisten antibiotik.
Sejak 2017, 1.869 pasien dirawat di BMRC (rawat inap dan rawat jalan), tim mengadakan 78.672 konsultasi (medis, keperawatan dan fisioterapi) dan melakukan 13.119 sesi kesehatan mental.