Skip to main content

    Indonesia: MSF Berkontribusi pada Kesiapsiagaan dan Respons Darurat melalui Inisiatif E-Hub

    E-Hub Workshop group photo

    Lokakarya sehari penuh untuk melihat kembali pencapaiannya di tahun 2023 dan perencanaan untuk tahun 2024-2026 dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Desember 2023, di kawasan selatan Jakarta, Indonesia. © Cici Riesmasari/MSF

    Proyek ini merupakan inisiatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam kesiapsiagaan dan respons darurat bagi pekerja layanan kesehatan dan non-layanan kesehatan serta bagi anggota masyarakat yang berkomitmen untuk terlibat dalam respons darurat medis terhadap krisis kesehatan di komunitas mereka. Hal ini sedang dikembangkan dan dilaksanakan bekerja sama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Implementasinya untuk 3 tahun ke depan akan segera diresmikan melalui Memorandum of Understanding (MoU) baru antara MSF Indonesia dan Kementerian Kesehatan untuk tahun 2024 - 2026.

    Pada kuartal pertama tahun 2023, Proyek E-Hub memperkenalkan program pelatihan di empat domain berbeda dalam tanggap darurat medis. Program-program ini dirancang untuk mengatasi kesenjangan kritis, yang diidentifikasi bersama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan memanfaatkan keahlian MSF dalam tanggap darurat medis.

    Domain tersebut mencakup (1) Kedaruratan Medis (organisasi layanan kesehatan dalam keadaan darurat, manajemen insiden korban massal, dan manajemen wabah); (2) Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS) dalam konteks darurat; (3) Pengelolaan Data termasuk penggunaan Sistem Informasi Geografis (GIS) dalam keadaan darurat; dan (4) Kesehatan Lingkungan selama keadaan darurat (dengan fokus pada pengelolaan limbah medis di fasilitas layanan kesehatan namun akan segera diperluas ke bidang air, kebersihan dan sanitasi di tingkat masyarakat).

    Pengalaman global dan keterlibatan lokal dalam tanggap darurat

    MSF telah bekerja selama lebih dari 50 tahun dan saat ini beroperasi di lebih dari 70 negara. Ketika keadaan darurat atau bencana seperti banjir atau gempa bumi terjadi di mana pun di seluruh dunia, MSF sering kali menjadi salah satu organisasi pertama yang memberikan perawatan dan dukungan medis penting kepada masyarakat, termasuk akses terhadap air bersih, sanitasi, makanan, dan tempat berlindung.

    Dalam beberapa tahun terakhir, tim MSF di Indonesia telah terlibat dalam tanggap darurat medis terhadap berbagai bencana melalui koordinasi dengan otoritas kesehatan provinsi, kabupaten dan daerah, dan berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan yang memimpin respons Klaster Kesehatan. Dengan pengalaman tersebut, tim MSF yakin dapat mengembangkan program peningkatan kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat terdampak di Indonesia.

    Di Indonesia, MSF telah sepakat dengan Kementerian Kesehatan untuk fokus pada peningkatan kapasitas, guna memperkuat kapasitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Jadi, itulah cara kami mengembangkan proyek E-Hub yang benar-benar berfokus pada peningkatan kapasitas bagi para pekerja tanggap darurat, medis dan non-medis, yang bekerja untuk organisasi atau komunitas, yang terpanggil untuk membantu dalam respons darurat medis terhadap krisis kesehatan. Kami menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Pusat Krisis Kesehatan dalam membentuk tim gerak cepat atau pasukan kesehatan cadangan melalui database Pusat Krisis Kesehatan, yang akan memungkinkan mobilisasi tim medis darurat lebih cepat sebagai bagian dari respons yang lebih luas.
    Dr. Roger Teck, Direktur
    Token of appreciation to MoH

    Roger Teck, Direktur MSF Indonesia, menyerahkan laporan Proyek E-Hub kepada Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, C.F.A, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan. © Aditya Rachmat/MSF

    MSF & MoH Indonesia

    Kiri ke kanan: dr. Ira Cyndira Tresna (Ketua Tim Kerja PBB & Kemitraan Lainnya di Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes), Gabrielle Santi (Koordinator Proyek E-Hub MSF Indonesia), Dr. Sumarjaya (Kepala Badan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan), Dr. Roger Teck (Direktur MSF Indonesia), dan dr. Yoko Ratnasari (Wakil Koordinator Medis MSF Indonesia). © Cici Riesmasari/MSF

    MAM E-Hub dr Tutut

    dr. Tutut Sri Purwanti, Medical Activity Manager E-Hub MSF Indonesia sedang memaparkan kegiatan dan pencapaian proyek di tahun 2023. © Cici Riesmasari/MSF

    Supervisors E-Hub MSF Indonesia

    Dalam lokakarya ini, para supervisor pelatihan E-Hub memberikan gambaran singkat tentang program pelatihan mereka, menekankan fokusnya pada pengembangan kesiapsiagaan darurat dan kapasitas respons. © Cici Riesmasari/MSF

    Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk menciptakan sistem mitigasi, kesiapsiagaan, dan respons penanggulangan bencana yang kuat dan efisien dalam krisis kesehatan. Kami telah bekerja sama dengan banyak mitra, pemerintah, dan non-pemerintah, nasional dan internasional, terutama pada fase pra krisis kesehatan. Salah satu mitra kami adalah MSF. Proyek E-Hub merupakan salah satu program implementasi yang dipimpin oleh MSF Indonesia melalui Pusat Krisis Kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kapasitas para petugas kesehatan, untuk merespons keadaan darurat secara profesional, efektif dan efisien.
    Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, C.F.A.

    Dr. Sumarjaya sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan juga menambahkan, Pusat Krisis Kesehatan mengapresiasi proyek E-Hub MSF yang kini telah berjalan selama satu tahun. Tim MSF telah memberikan pelatihan kedaruratan medis, dukungan kesehatan mental dan psikososial, pengelolaan data dan kesehatan lingkungan dalam keadaan darurat bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di empat kabupaten, di Provinsi Jakarta dan Banten.

    Capaian dan rencana ke depan

    Melalui lokakarya ini, tim E-Hub MSF menampilkan pencapaiannya, menyebarkan pengetahuan tentang praktik terbaik, serta berbagi rencana tahunan kegiatan E-Hub yang akan datang. Pada tahun ini, terdapat 18 sesi pelatihan yang dilakukan dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 466 orang di Provinsi Banten dan Jakarta. Pesertanya terdiri dari petugas tanggap darurat puskesmas dan rumah sakit, staf dinas kesehatan kabupaten dan beberapa organisasi di provinsi DKI Jakarta dan Banten.

    Dr. Roger Teck menekankan tujuan lokakarya ini: “Kami ingin berbagi dan melakukan refleksi dengan mitra-mitra kami di sini mengenai pencapaian-pencapaian dan tantangan-tantangan serta pembelajaran yang dapat diambil, sambil mengundang mitra-mitra kami untuk mengungkapkan harapan dan saran mereka, tim E-Hub MSF juga berharap dapat mengembangkan lebih banyak kemitraan lagi pada tahun 2024.”

    E-Hub participants testimonies

    Sesi ini mendengarkan testimoni dari empat peserta yang mengikuti setiap pelatihan yang diadakan tahun ini oleh Tim E-Hub MSF mengenai kurikulum yang pertama kali dikembangkan dari 4 domain E-HUB peningkatan kapasitas (kesehatan mental, manajemen data, medis sesi darurat dan kesehatan lingkungan) yang diadakan oleh MSF Indonesia tahun ini. Foto: © Cici Riesmasari/MSF

    E-Hub participants testimonies

    Salah satu peserta, dr. Istianah Hariyanti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang (paling kanan di atas panggung), mengatakan bahwa pelatihan darurat bencana yang dilakukan oleh MSF sangat bagus. Dia menekankan fokus unik pelatihan ini pada konteks dunia nyata dan pengalaman langsung dalam situasi bencana. © Cici Riesmasari/MSF

    E-Hub PC

    Gabrielle Santi, Koordinator Proyek E-Hub, sedang mempresentasikan rencana masa depan proyek tersebut. Tim juga bersemangat untuk menjalin lebih banyak kemitraan lagi pada tahun 2024. Foto: © Cici Riesmasari/MSF

    medical emergency E-Hub

    Salah satu kelompok kecil peserta lokakarya sedang berdiskusi di pojok darurat medis selama sesi carousel, mengumpulkan ide, masukan, dan saran terkait dengan kurikulum pelatihan darurat medis di masa depan. © Rizki Aulianisa/MSF

    MH corner of E-Hub

    Salah satu kelompok kecil peserta lokakarya terlibat dalam diskusi di pojok kesehatan mental selama sesi carousel, mengumpulkan ide, masukan, dan saran bagi orang lain terkait dengan kurikulum pelatihan kesehatan mental di masa depan. © Cici Riesmasari/MSF

    EH corner of E-Hub

    Salah satu kelompok kecil peserta lokakarya sedang berdiskusi di pojok kesehatan lingkungan selama sesi carousel, mengumpulkan ide, masukan, dan saran untuk dimasukkan ke dalam kurikulum pelatihan kesehatan lingkungan dalam keadaan darurat berikutnya yang terkait dengan kurikulum pelatihan di masa mendatang. © Cici Riesmasari/MSF

    DM corner E-Hub

    Salah satu kelompok kecil peserta lokakarya sedang berdiskusi di pojok pengelolaan data selama sesi carousel, mengumpulkan ide, masukan, dan saran untuk dimasukkan dalam kurikulum pelatihan selanjutnya untuk kurikulum pelatihan selanjutnya. © Rizki Aulianisa/MS

    Salah satu peserta, dr. Istianah Hariyanti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, menyampaikan bahwa pelatihan darurat bencana yang dilakukan oleh MSF sangat bagus. Dia menekankan fokus unik pelatihan ini pada konteks dunia nyata dan pengalaman langsung dalam situasi bencana. Ia memuji metodologi pelatihan yang komprehensif, yang tidak hanya memberikan keterampilan klinis medis tetapi juga memberikan panduan tentang cara berkoordinasi secara efisien di tengah skenario bencana yang menantang.

    Testimoni para peserta pelatihan

    Nurul Wulan Suci dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang

    “Saya mengikuti pelatihan pengelolaan data, dan meskipun bencana belum terjadi, namun ilmu yang diperoleh dari pelatihan tersebut terbukti bermanfaat dalam situasi sehari-hari. Dalam pekerjaan saya, kami mengkomunikasikan informasi melalui buletin. Sebelumnya, buletin kami hanya menyajikan data sebaran kasus. Namun, setelah pelatihan, kami mengintegrasikan data imunisasi dari beberapa tahun terakhir dengan angka sebaran kasus, sehingga kami kini dapat menawarkan informasi yang komprehensif dan menarik secara visual serta mudah dipahami oleh masyarakat umum, khususnya bagi pembuat kebijakan di berbagai sektor dan program. Saya yakin rekomendasi yang kami berikan kini lebih tepat dan akurat."

    dr. Istianah Hariyanti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang

    "Saya adalah peserta pelatihan Layanan Kesehatan dalam Situasi Bencana. Tidak diragukan lagi, pelatihan yang dilakukan oleh MSF sangat bagus, terutama dalam penekanannya pada konteks dunia nyata dan pengalaman dalam situasi bencana. Metodologi pelatihannya komprehensif, tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan klinis medis tetapi juga panduan tentang cara berkoordinasi secara efektif di tengah skenario bencana."

    Purwasih dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

    “Bagi rekan-rekan kami di Puskesmas, pelatihan ini sangat bermanfaat. Apalagi mengingat kegiatan akreditasi yang kami jalani tahun ini. Sesi praktik yang dilakukan oleh MSF memungkinkan peserta untuk menerapkan langsung pedoman teknis sehingga meningkatkan pemahaman mereka. Puskesmas kini tidak merasa pengelolaan limbah medis serumit yang dibayangkan sebelumnya. Para fasilitator memberikan wawasan penting, mulai dari penyortiran hingga kontainerisasi dan penyimpanan, sehingga memudahkan kami untuk memahami dan menerapkan informasi yang diberikan."

    dr. Reni Anita Rahman dari Puskesmas Sumur, Pandeglang

    “Saya bekerja di Puskesmas Sumur, daerah yang sangat rawan bencana. Selama saya bertugas di sini, saya telah mengalami tsunami, gempa bumi, banjir bandang, dan angin puting beliung. Pelatihan MSF sangat membantu dalam menambah pengetahuan saya. Sebelumnya , sebagai seorang dokter, fokus utama saya adalah merawat orang-orang yang menderita sakit secara fisik, dan saya kurang memahami manajemen psikologis pasca bencana. Pada saat krisis, saya sering merasa kewalahan dan tidak yakin mengenai tindakan apa yang harus diambil. Setelah mengikuti pelatihan, hanya tiga hari kemudian, wilayah kami terjadi angin puting beliung. Kali ini, dengan berbekal ilmu yang didapat, kami dapat segera menerapkan apa yang telah kami pelajari. Kami memulai pendekatan psikologis awal dan memberikan bantuan kepada para korban yang terkena dampak, hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan respons kami."

    Tentang Proyek E-Hub

    Proyek E-Hub, yang dikenal sebagai Pusat Peningkatan Kapasitas untuk Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat, didedikasikan untuk menciptakan peluang pendidikan bagi para pelaku respons krisis kesehatan dan bencana. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan ketahanan, kesiapsiagaan, dan kemampuan masyarakat dalam menangani keadaan darurat secara profesional di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.msf.org/e-hub.

    Categories